Sabtu, 26 Oktober 2013

With You

Saya mendapatkan banyak hal yang saya minta pada Tuhan, tapi saya juga banyak tidak mendapat apa yang sangat saya inginkan dan saya minta pada Tuhan. Mana yang lebih banyak yang saya dapatkan atau yang tidak saya dapatkan? Saya yakin bahwa saya lebih banyak mendapatkan yang saya minta pada Tuhan, herannya jauh lebih mudah mengingat apa yang sangat saya inginkan tapi tidak saya dapatkan, dari pada mengingat dan bersyukur atas apa yang telah saya dapatkan.

Untuk waktu yang panjang, saya bergulat dengan Tuhan dan mempertanyakan: "Kenapa Tuhan? Kenapa Kau tidak memberikan apa yang sangat aku mau?" dan banyak pertanyaan kenapa yang lain yang akhirnya membuat sulit sekali mempercayai kebaikan Tuhan, untuk terus berharap, bersandar dan berdiam di dekat Dia. Karena kenyataan yang terjadi ternyata sangat bertolak belakang dengan harapan dan karena tidak mendapat yang saya mau itu terasa sangat pahit.

Untuk waktu yang cukup panjang saya menghindari untuk berdiam dengan Tuhan, karena begitu pahit, begitu sulit dan saya tidak tahu harus bersikap bagaimana di hadapan Tuhan. Sebagai orang kristen sejak lahir, saya belajar dan mengerti dalam pikiran saya bahwa Tuhan itu baik, Tuhan itu tidak pernah salah tidak pernah gagal, Dia mengerti penderitaan dan kelemahan manusia karena Ia pernah menjadi manusia dan Ia peduli akan setiap detail kehidupan manusia. Apa yang saya ketahui tidak memperbolehkan saya mempertanyakan kehendak Tuhan, tapi kenyataan dan kepahitan yang terjadi membuat saya tidak bisa tidak mempertanyakan Dia: "Mengapa Tuhan? Mengapa Engkau membiarkan saya melewati kepedihan ini?"

Malam ini ketika saya menulis artikel ini, saya menyadari bahwa saya setelah mengalami kepahitan dan saya sebelum mengalami kepahitan dan kesakitan adalah pribadi yang berbeda. Dan saya menyadari bahwa ternyata setiap hal yang tidak bisa saya miliki yang membuat saya patah hati, setiap kegagalan, hinaan dan setiap kenyataan pahit ternyata telah memaksa saya berjuang sedikit lebih keras, sedikit lebih ikhlas, sedikit lebih tabah sedikit lebih baik dari sebelumnya.

Tidak mudah bagi saya untuk sampai pada saat ini, walaupun saat melewatinya, saya tidak bersyukur dan menyalahkan Tuhan, tapi saat ini saya benar-benar merasa berterima kasih pada Tuhan karena Dia tidak memberikan semua yang saya inginkan. Saya berterima kasih pada Tuhan karena Dia membiarkan saya melewati masa-masa sulit dan kepahitan. Dan saya paling berterima kasih karena Dia membiarkan saya mempertanyakan Dia, Dia membiarkan saya melanggar ke-AllahanNya dan sabar terhadap saya dalam masa kebodohan saya. Banyak waktu saya merasa Tuhan itu begitu jauh, seperti Dia telah membuang saya dan saya tahu pasti bahwa dia berhak membuang saya, karena saya telah kurang ajar dan banyak menyakiti hatiNya. Tapi sekarang saya tahu Dia tidak membuang saya dan semua kesakitan yang harus saya lewati ternyata hanya tanda bahwa Dia belum selesai membentuk saya. Saya tidak tahu akan menjadi seperti apa nanti saya dalam tanganNya, saya berdoa Ia membuat saya menjadi bejana yang dipakai untuk tujuan mulia.

Tuhan, pegang tanganku jangan lepaskan, jangan membuang aku, jangan menyerah terhadap kekerasan hatiku dan semua sifat burukku. Tuhan, aku ingin berjalan sedikit lebih dekat dengan Tuhan, sedikit lebih mengerti isi hati Tuhan sedikit lebih teguh berpegang pada Tuhan.
"...kuatkan hamba selalu berjalan di sisiMu..."


Senin, 13 Mei 2013

Broken Pieces


Mari kita menangis, menangis seperti esok tidak akan ada lagi,
Mari kita meratap seakan tidak ada kesempatan lagi, 
Karena memang mungkin sudah tidak ada lagi, 
Menangislah dan meratap, 
Karena yang paling berharga sudah hilang dari kita
Diambil, dirampas tanpa kita sadari perginya
Memohonlah dan berkabunglah karena semua usaha akan menjadi sia-sia

Tidak ada yang tidak hancur yang harus dibangun kembali, 
Dan tidak ada yang tidak rusak yang perlu diperbaiki
Sekarang semuanya akan hancur, 
Semuanya rusak didepan matamu dan oleh tanganmu.
Menangislah, menangislah dengan pilu karena yang kini ada akan segera berlalu
Merataplah karena semua yang kau sentuh akan menjadi debu
Jangan bertanya tentang masa lalu
Menangislah dan merataplah karena semua dibunuh waktu, hilang, pergi begitu saja
Sejenak saja, kemudian semua akan hanya menjadi bayang-bayang
Aku.. Kamu.. tidakkah pernah ada Kita?
Mungkin dulu ada, Bagian yang tidak lagi diingat sekarang, 
Hanya bayangan dalam kabut yang samar siapakah lagi yang mengenangnya?
Menangislah karena kini tak lagi ada kita...

In the Name of Love

Ajari aku tentang cinta...
Ajari aku lagi, karena aku sudah lupa
Ingatkan aku lagi tentang cinta
Karena cinta yang kutahu merusak
Karena cinta yang kukenal egois

Atas nama cinta, berbuat jahat bukanlah dosa
Dan demi cinta menyakiti adalah lumrah
Bukankah sangat lelah? 

Ingatkan aku lagi tentang cinta...
Ia yang membuatku berlayar dengan gagah bukan berlabuh
Ia memberiku keberanian walau aku hanya sendiri

Usang sekali...
Tapi aku pernah ingat dulu pernah ada kehangatan dalam jiwaku
Aku merasakannya, manis, lembut, sangat nyaman
Ajarkan aku tentang cinta, karena aku tau dia ada
Entah dimana, aku masih bisa merasakannya..