Mari kita menangis, menangis seperti esok tidak akan ada lagi,
Mari kita meratap seakan tidak ada kesempatan lagi,
Karena memang mungkin sudah tidak ada lagi,
Menangislah dan meratap,
Karena yang paling berharga sudah hilang dari kita
Diambil, dirampas tanpa kita sadari perginya
Memohonlah dan berkabunglah karena semua usaha akan menjadi sia-sia
Tidak ada yang tidak hancur yang harus dibangun kembali,
Dan tidak ada yang tidak rusak yang perlu diperbaiki
Sekarang semuanya akan hancur,
Semuanya rusak didepan matamu dan oleh tanganmu.
Menangislah, menangislah dengan pilu karena yang kini ada akan segera berlalu
Merataplah karena semua yang kau sentuh akan menjadi debu
Jangan bertanya tentang masa lalu
Menangislah dan merataplah karena semua dibunuh waktu, hilang, pergi begitu saja
Sejenak saja, kemudian semua akan hanya menjadi bayang-bayang
Aku.. Kamu.. tidakkah pernah ada Kita?
Mungkin dulu ada, Bagian yang tidak lagi diingat sekarang,
Hanya bayangan dalam kabut yang samar siapakah lagi yang mengenangnya?
Menangislah karena kini tak lagi ada kita...