Minggu, 28 November 2010

Sebuah lirik lagu yang sangat sering dinyanyikan digereja berkata "...membuang diri ke ladang Tuhan..." ada banyak orang yang kemudian tidak setuju dengan kata MEMBUANG dan kemudian menggantinya ketika menyanyikan dengan sehingga menjadi "...memberi diri ke ladang Tuhan..." 
Tidak ada yang masalah dengan hal itu, sampai saya mendengar seorang pembicara memberi sebuah terjemahan kurang leih seperti ini "sesuatu yang sudah kita buang adalah sesuatu yang tidak akan kita ambil lagi, atau kita minta untuk dikembalikan. Begitu juga hidup kita ketika kita berkata hidup ini saya serahkan jadi milik Tuhan. Hidup kita adalah sungguh-sungguh milik Tuhan, tidak akan kita minta lagi meskipun jalan yang harus kita tempuh menjadi lebih sulit dan lebih gelap." 

"Membuang diri ke ladang Tuhan Saudara Melayan Tuhan terlalu manise..." 
Dear Lord, teach us Your wisdom and truth, be our strengh and lead us along the road, give us heart for love alone that we may know You and make You be seen through us. Teach us be Your children. Amin.

Kamis, 11 November 2010

Strong vs Weak...?

Lemah dan kuat...
Selama ini saya mengganggap lemah dan kuat adalah dua hal yang bertentangan, ketika kita kuat kita tidak lemah ketika kita lemah kita tidak kuat....
Entah apa yang membuat kemudian saya berubah pikiran. Tidak, demikian, lemah dan kuat merupakan perpaduan yang sempurna, tidak ada yang kuat jika tidak ada yang lemah, dan tidak ada yang lemah jika tidak ada yang kuat.
Sama seperti saat saya merasa begitu kuat, kelemahan itu timbul menjadi ancamanan, pelan-pelan menungguh saat lengah untuk menyergap, demikian juga ketika saya lemah, kekuatan itu menunggu untuk bangkit.
Oh life, i hope that you a bowl of soup so i can taste evetrythings and understand it all....

Tolang Jangan Mati...

Hey kau, apa yang kau lakukan...
Dia masih hidup! Dia masih hidup! Dia masih hidup....
Tidak... Tidak... Tidak!!!
Tolong jangan menangis, dia baik-baik saja....
Lihat dia tidak mati, lihat dia masih bernafas...

Hentikan tangisanmu itu! Dia tidak mati!
Kamu bodoh, mengapa menangis...
Kamu juga tidak akan mati...
Lihat gadis kecil itu bertahan hidup,
Kamu juga tidak akan mati!

Tolong jangan mati, lihatlah dia berjuang untuk bisa hidup...
Lihat dalam tidurnya pun dia masih menyebut namamu
Apa kamu tidak perduli?! Apa kamu tetap tidak akan bertahan hidup untuknya
Apa kamu akan membuangnya....
Lihat dia dan tolang jangan mati!

Aku

Aku....
Aku adalah aku, tapi aku bukanlah aku

Aku, aku sudah lupa bagaimana caranya menjadi aku
Tapi aku tidak bisa menjadi orang lain selain aku
Aku ingin berlari, aku ingin pergi
Aku ingin menghilang...
Tapi aku tak bisa pergi, juga tak ingin berlari
Memang ingin menghilang, tapi tak bisa berhenti berjuang
Aku sakit, mengerang dan menerejang
tapi aku tidak bisa lupa siapa aku,
Dan aku tak ingin lupa siapa aku...

Aku...
Aku dibawah bintang,
Aku ditengah kawanan,
Aku tak mau menjadi satu,
Aku ingin mengamun dan mengamuk
Sampai tiap orang tahu
Bahwa aku tak pernah lagi menjadi aku
Jangan memelukku sudah terlambat untuk itu,
Tapi jangan pergi meninggalkan aku...

Aku adalah aku...
Tapi aku bukanlah aku...

Kamis, 04 November 2010

Self Destruction Mode

Saya kaget melihat perubahan yang terjadi pada seorang teman lama, saya tidak pernah mengira bahwa ia akan memilih jalan yang menurut saya sama sekali bukan seperti dia. Saya tidak habis pikir dan merasa sedih sekali, bahwa seorang yang saya kenal dulu, sudah tidak saya kenal. "Time change everything" sometime i do hate this words.
Belakangan baru saya tau bahwa teman saya itu sempat mengalami suatu masalah dan sakit hati karena suatu hal.   Dan ternyata perubahan dirinya sekarang adalah hasil akhir dari kekecewaan dan sakit hatinya itu. Huftttt....
Saya mungkin dapat berempati, mengandaikan diri saya yang mengalami hal tersebut, tapi saya tidak pernah benar-benar tahu perasaan yang sebenar-benarnya teman saya ini alami, mungkin hal itu juga yang membuat saya sampai sekarang tidak dapat sedikitpun bersimpati, bahkan mungkin saya marah padanya. 

Self destruction mode adalah istilah yang menurut saya dapat menggambarkan apa yang teman saya itu lakukan. Metode ini menurut saya adalah metode yang paling sadis, paling putus asa, paling bodoh dan malangnya juga paling ampuh untuk menyakiti orang lain terutama yang seharusnya tidak kita sakiti. 
Menyakiti diri sendiri dengan tujuan untuk menyakiti orang lain, entah cara macam apa itu...
Tapi akhir-akhir ini saya banyak menemukan orang-orang yang memakai cara ini untuk mengekspresikan kekecewaan, untuk mengekspresikan sakit hatinya, untuk mengeksperesikan kesepiaanya, dan hal lainnya.

Entah kelemahan atau kelebihan saya bahwa saya kurang memiliki perasaan yang kuat/dalam, ya saya pernah sedih, ya saya pernah merasa hancur, ya saya pernah kecewa tapi mungkin saya tidak terlalu mengerti bertapa sakitnya saaakkkiiiiit itu...
Tapi mungkin ada baiknya kita berpikir berulang-ulang sebelum kita sekali-sekali bermain-main dengan hidup kita hanya untuk membuat orang lain merasa bersalah. Bukankah terlalu mahal harga yang harus kita tanggung untuk kepuasan yang jahat itu...
Ya ini memang hidupmu, kamu dan saya yang menjalaninya, tapi siapa bilang kamu berhak penuh atas hidupmu?! Siapa bilang kamu pemilik hidupmu?! 
Memang kadang manusia merasa lebih baik ketika ia bisa menyalahkan objek lain atas ketidakmampuannya, atas kegagalannya, atas kesalahannya sendiri. 
Wahai pengecut-pengecut, angkat wajahmu, berdiri tegak hadapilah kalau anda gagal, kalau anda tidak mampu, akuilah dengan jujur, semua orangpun sama lemahnya, bedanya beberapa membiarkan diri mereka berhenti untuk mencari alasan dan mulai mencari solusi dan beberapa lainnya tetap bertekat untuk lari dan menyalahkan orang lain, menjadikan orang lain sebagai tameng kelemahan mereka.

Kadang memang hidup membawa kita melalui jalan yang berat, jalan yang mungkin kita pikir tidak akan sanggup kita lewati... Tapi kita mampu melewatinya, Tuhan itu memang begitu besar, begitu hebat dan begitu agung tapi jangan lupa bahwa Ia juga begitu dekat, bahkan Ia memperhatikan tiap detail hidup kita yang kecil ini. Hidup ini ialah salibMu yang harus kau tanggung, will you carry it with patien and love...