Belakangan baru saya tau bahwa teman saya itu sempat mengalami suatu masalah dan sakit hati karena suatu hal. Dan ternyata perubahan dirinya sekarang adalah hasil akhir dari kekecewaan dan sakit hatinya itu. Huftttt....
Saya mungkin dapat berempati, mengandaikan diri saya yang mengalami hal tersebut, tapi saya tidak pernah benar-benar tahu perasaan yang sebenar-benarnya teman saya ini alami, mungkin hal itu juga yang membuat saya sampai sekarang tidak dapat sedikitpun bersimpati, bahkan mungkin saya marah padanya.
Self destruction mode adalah istilah yang menurut saya dapat menggambarkan apa yang teman saya itu lakukan. Metode ini menurut saya adalah metode yang paling sadis, paling putus asa, paling bodoh dan malangnya juga paling ampuh untuk menyakiti orang lain terutama yang seharusnya tidak kita sakiti.
Menyakiti diri sendiri dengan tujuan untuk menyakiti orang lain, entah cara macam apa itu...
Tapi akhir-akhir ini saya banyak menemukan orang-orang yang memakai cara ini untuk mengekspresikan kekecewaan, untuk mengekspresikan sakit hatinya, untuk mengeksperesikan kesepiaanya, dan hal lainnya.
Entah kelemahan atau kelebihan saya bahwa saya kurang memiliki perasaan yang kuat/dalam, ya saya pernah sedih, ya saya pernah merasa hancur, ya saya pernah kecewa tapi mungkin saya tidak terlalu mengerti bertapa sakitnya saaakkkiiiiit itu...
Tapi mungkin ada baiknya kita berpikir berulang-ulang sebelum kita sekali-sekali bermain-main dengan hidup kita hanya untuk membuat orang lain merasa bersalah. Bukankah terlalu mahal harga yang harus kita tanggung untuk kepuasan yang jahat itu...
Ya ini memang hidupmu, kamu dan saya yang menjalaninya, tapi siapa bilang kamu berhak penuh atas hidupmu?! Siapa bilang kamu pemilik hidupmu?!
Memang kadang manusia merasa lebih baik ketika ia bisa menyalahkan objek lain atas ketidakmampuannya, atas kegagalannya, atas kesalahannya sendiri.
Wahai pengecut-pengecut, angkat wajahmu, berdiri tegak hadapilah kalau anda gagal, kalau anda tidak mampu, akuilah dengan jujur, semua orangpun sama lemahnya, bedanya beberapa membiarkan diri mereka berhenti untuk mencari alasan dan mulai mencari solusi dan beberapa lainnya tetap bertekat untuk lari dan menyalahkan orang lain, menjadikan orang lain sebagai tameng kelemahan mereka.
Kadang memang hidup membawa kita melalui jalan yang berat, jalan yang mungkin kita pikir tidak akan sanggup kita lewati... Tapi kita mampu melewatinya, Tuhan itu memang begitu besar, begitu hebat dan begitu agung tapi jangan lupa bahwa Ia juga begitu dekat, bahkan Ia memperhatikan tiap detail hidup kita yang kecil ini. Hidup ini ialah salibMu yang harus kau tanggung, will you carry it with patien and love...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar